Nohara Rin (のはらリン) adalah seorang chunin dari desa konoha yang merupakan bagian dari tim Minato bersama dua rekannya Hatake Kakashi dan Uchiha Obito yang dipimpin oleh Namikaze Minato. Rin telah tewas dalam perang dunia shinobi ketiga dalam menjalankan tugas menghancurkan jembatan kannabi. Rin tewas setelah dia mengorbankan diri karena dia mengetahui rencana desa kiri yang telah menjadikan dirinya sebagai jinchuriki sanbi dan dia memilih mengakhiri hidupnya ditangan chidori Kakashi.
Meskipun demikian Rin memiliki tingkat kepedulian yang sangat mendalam terhadap Obito untuk selalu membantu dia baik hampir dalam segala hal, seperti merawat lukanya ataupun memberikan dukungan moral terhadap Obito. Rin merupakan satu -satunya orang yang mengakui keberadaan obito dan mengakui bahwa dia adalah seorang ninja dan dia sangat percaya bahwa suatu saat nanti Obito akan menjadi sorang Hokage sebagaimana dia selalu mendukung mimpinya dan berharap bisa bersamanya ketika hal itu bisa terjadi. Ketika Obito diduga telah tewas Rin menunjukan kesedihan yang mendalam dan menangisi kematiannya dan Rin juga mendapatkan dedikasi dari desa atas keberaniannya untuk mengorbankan diri ketimbang dia harus pulang ke desa sebagai dari rencana desa kiri untuk membinasakan desa konoha.
Latar Belakang
Pada hari pertama kali dimana mereka masuk ke dalam lingkungan akademi Rin hadir ketika Uchiha Obito datang terlambat dan melihat Obito terpukul. Namun Rin dengan baik hati memberikan dokumen pendaftaran untuk Obito. Rin juga orang yang pertama mengucapkan selamat kepada Kakashi setelah ia lulus dari akademi lebih cepat dari sisa kelasnya. Setelah lulus akademi beberapa tahun kemudian Rin ditempatkan di bawah pengawasan seorang Jonin bernama Namikaze Minato bersama Obito dan Kakashi. Untuk tes terakhir mereka agar lulus menjadi genin Minato menugaskan mereka untuk mengambil salah satu dari dua lonceng yang dia simpan dalam pertarungan yang sebenarnya. Awalnya tim menyerang Minato secara individual tanpa kerjasama sehingga lonceng tersebut sangat sulit untuk didapatkan, Kakashi meyakinkan Rin dan Obito untuk bekerjasama dengan dia, alhasil mereka berhasil lulus karena Minato menilai dan mengajarkan kerjasama dengan rekan akan lebih bagus daripada hanya menyerang sendiri - sendiri.Kepribadian
Rin adalah seorang yang manis dan ramah juga orang yang sangat peduli terhadap rekan -rekannya sepeduli dia terhadap desa. Dia selalu menjadi penengah ketika Kakashi dan Obito berdebat. Rin juga adalah seorang intelektual karena terbukti dalam usia yang sangat muda dia sudah menguasai ilmu ninja medis dengan level tinggi. Dia terbukti terlihat perspektif ketika dibawah tekanan dengan menyaksikan "kematian" Obito dan ketika dirinya ditangkap oleh ninja Kirigakure. Bahkan dia juga menyimpulkan bahwa dia tidak boleh pulang ke desa atau desa dalam bahaya. Rin adalah orang setia seperti yang terlihat dalam keengganan dia untuk meninggalkan Obito walaupun ketika hidupnya sendiri dalam bahaya. Dia juga memiliki tekad yang kuat meskipun dia berada dalam jurus genjutsu dia tidak akan membocorkan rahasia. Selama Obito mempunyai perasaan cinta kepadanya, Rin tidak akan membalasnya kepada mereka berdua. Walaupun Rin memiliki perasaan cinta pada kakashi yang perasaan itu terkuak setelah Obito dianggap tewas dalam gua.Meskipun demikian Rin memiliki tingkat kepedulian yang sangat mendalam terhadap Obito untuk selalu membantu dia baik hampir dalam segala hal, seperti merawat lukanya ataupun memberikan dukungan moral terhadap Obito. Rin merupakan satu -satunya orang yang mengakui keberadaan obito dan mengakui bahwa dia adalah seorang ninja dan dia sangat percaya bahwa suatu saat nanti Obito akan menjadi sorang Hokage sebagaimana dia selalu mendukung mimpinya dan berharap bisa bersamanya ketika hal itu bisa terjadi. Ketika Obito diduga telah tewas Rin menunjukan kesedihan yang mendalam dan menangisi kematiannya dan Rin juga mendapatkan dedikasi dari desa atas keberaniannya untuk mengorbankan diri ketimbang dia harus pulang ke desa sebagai dari rencana desa kiri untuk membinasakan desa konoha.
0 comments:
Post a Comment